- 18 April 2019
Ternate
Sebagai ibukota provinsi Maluku Utara, Ternate pernah menjadi pusat penyebaran agama Islam dan pernah diperebutkan oleh bangsa asing seperti Belanda dan Portugal karena menghasilkan lada, pala, dan cengkeh berlimpah di masa lampau. Untuk keluar masuk kota ini, warga Ternate maupun pelancong dapat melalui pelabuhan Ahmad Yani atau bandara Babbulah.
Sebagai ibukota provinsi Maluku Utara, Ternate pernah menjadi pusat penyebaran agama Islam dan pernah diperebutkan oleh bangsa asing seperti Belanda dan Portugal karena menghasilkan lada, pala, dan cengkeh berlimpah di masa lampau. Untuk keluar masuk kota ini, warga Ternate maupun pelancong dapat melalui pelabuhan Ahmad Yani atau bandara Babbulah. Istana Kesultanan Ternate ini dibangun pada 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali. Berdiri di atas lahan seluas 44.560 m2, bangunan ini memiliki bentuk yang unik, yaitu segi delapan dengan dua tangga pada sisi kiri dan kanan depan. Di depan istana terdapat halaman yang cukup luas untuk prosesi upacara adat. Di balik pagar tembok setinggi sekitar 3 meter, selain istana Sultan juga terdapat makam para pendahulu kesultanan, pemukiman raja dan keluarganya, serta masjid kesultanan yang dibangun oleh Sultan Hamzah, Sultan Ternate ke-9. Istana Kesultanan Ternate menyimpan benda-benda peninggalan kesultanan seperti pakaian dengan sulaman benang emas, aneka perhiasan emas, mahkota, senjata, peralatan rumah tangga, dan naskah-naskah kuno. Lokasi : Kampung Soa-Sio, Kelurahan Letter C, Ternate.